RSS

Hutang Piutang (lanjutan)



... Bismillaahirrohmaanirrohiim...
 Hampir beberapa pekan bab ini belum kami sajikan kembali dan insyaAllah kami coba untuk merampungkan kembali kajian mengenai Hutang Piutang. Semoga Allah selalu menjauhkan kita dari perkara hutang piutang yang berkepanjangan...


4. Lumbung Pahala yang dilalaikan
    Sahabat... kita sebagai seorang muslim tidak boleh menzholimi saudaranya sendiri, karena setiap muslim
    adalah bersaudara dan patut bagi kita untuk membantu setiap kesulitan saudaranya, karena Barangsiapa
    yang menghapuskan kesusahan orang yang beriman... Allah akan hapuskan kesusahannya diakhirat dan
    barangsiapa menutup aib saudaranya... Allah akan hapuskan aib kita di dunia dan akhirat. Namun bagai-
    mana dengan perkara hutang dan bagaimana pula dengan kedudukan orang  yang   memberikan   hutang
    kepada saudaranya dan bagaimana pula kedudukan orang yang berhutang apabila telah mampu baginya
    melunasi setiap hutangnya akan tetapi ia menunda untuk membayarkan hutang tersebut?

    memberikan hutang adalah separuh dari sedekah. Hutang piutang merupakan perbuatan saling tolong
    menolong antara umat manusia yang sangat dianjurkan oleh Allah SWT selama tolong-menolong dalam
    kebajikan. Hutang piutang dapat mengurangi kesulitan orang lain yang sedang dirudung masalah serta
    dapat memperkuat tali persaudaraan kedua belah pihak. Namun dengan berhutang juga dapat menjadi
    penghalang bagi yang berhutang untuk bisa menjadi penghuni  Syurga.“Dari Abu Hurairah ra'
    dari Nabi Saw, beliau bersabda: Orang kaya yang sengaja melengah-lengahkan pembayaran hutang
    adalah suatu kezaliman.’’ (HR.Bukhari).
    Alangkah beruntungnya bagi si pemberi hutang yang menangguhkan tempo pembayaran bagi saudaranya
    yang belum mampu membayar hutang. dari Abdullah bin Buraidah, bahwasanya Rasulullah Saw bersabda
    :Barangsiapa yang menangguhkan tempo pembayaran hutang saudaranya, Allah akan berikan dalam
    hari-harinya ganjaran pahala yang berlipat.
    Dan bagi siapa yang mensedekahkan emas, perak, ataupun jalan setapak adalah sama dengan
    membebaskan seorang budak.

5.  Jangan Berhutang
     (Diantara doa-doa Rasulullah Saw) ... Ya Allah aku berlindung dari dosa dan hutang...
    begitu seringnya Rasulullah berdoa mengenai perkara ini, sampai-sampai A'isyah bertanya kepada beliau
    " kenapa engkau sering berdoa tentang hutang wahai kekasih Allah? dan beliau menjawab, karena hutang
    dapat menjadikanmu bohong dan ingkar yang keduanya adalah sifat Munafik dan seburuk-buruk tempat
    bagi orang Munafik adalah neraka ".
    Dan memang benar adanya jika kita tela'ah dan perhatikan bersama, bahwa ketika seseorang berhutang
    kemudia ia berjanji akan melunasinya pada waktu yang telah ditentukan tapi banyak dari mereka yang
    berhutang  mengingkari setiap janjinya...
    Mungkin banyak dari kita yang bekerja di sebuah perusahaan besar namun hanya mendapatkan gaji yang
    tak sepadan dengan tenaga kita yang terkuras habis untuk pekerjaan tersebut dan hati kita sering pula
    berkeluh dengan pendapatan yang kita terima, padahal perusahaan tersebut sangat mampu untuk
    memberikan pendapatan lebih bagi karyawannya. Hal ini sama halnya dengan orang yang berhutang
    yang telah memiliki kemampuan untuk membayarnya namun ia berupaya untuk mengolah harta yang
    seharusnya ia bayarkan... alangkah meruginya ia karena tak kan bertambah hartanya akan tetapi Allah
    akan sulitkan baginya untuk urusannya.


6.  Jangan mati membawa hutang
    Suatu waktu ada seorang jenazah yang hendak di sholatkan oleh Rasulullah Saw. sebelum mensholatkan
    jenazah tersebut, beliau bertanya kepada keluarga dan kerabatnya, apakah si mayit meninggalkan hutang?
    dan Rasulullah Saw tidak mau mensholatkan jenazah tersebut sebelum ada yang menanggung hutang
    si mayit. Bahkan seorang syuhada pun yang mengorbankan segenap jiwa raganya dijalan Allah kemudian
    syahid akan tetapi ia berhutang, maka Allah tidak mengampuni dosanya.

7.  Niat Berhutang
    Begitu banyaknya jenis hutang piutang hingga adakalanya kita melupakan atau bahkan menunda-nunda
    pembayaran yang kesemuanya tergantung dari niat kita. Ketika kita berhutang, niatkanlah untuk kebaikan
    dan niatkanlah untuk Membayar. " Barangsiapa berhutang & berniat tidak membayar, maka kelak ia
    akan menjumpai Allah sebagai pencuri, dan barangsiapa berhutang dan berniat membayar setiap
    hutangnya, maka Allah akan menjamin ia untuk melunasinya ".



8.  Jangan menunda-nunda membayar Hutang
    Orang-orang yang memiliki uang untuk bisa melunasi setiap hutangnya namun tidak melunasinya adalah
    suatu kezholiman dan Allah mengharamkan kezholiman, maka kehormatannya adalah halal ( yakni ia
    pantas mendapatkan sangsi dan ganjaran yang berat baik didunia maupun di akhirat ).

9.  Menambah tempo pembayaran Hutang
    Jika orang yang berhutang dalam kesukaran, maka tunggulah saat ia dalam kelapangan dsan kalaupun
    ia tak mampu untuk melunasi hutangnya yang dikarenakan faktor ekonomi yang memang tak mampu ia
    untuk membayarnya, maka yang terbaik bagi si pemberi hutang adalah men sedekahkan hutang tersebut.


10. Takut tidak dilunasi?
    Jika kita takut untuk tidak bisa melunasi hutang, maka gadaikanlah barang yang kita miliki seperti halnya
    Rasulullah Saw yang menggadaikan baju besinya sebelum beliau wafat ( gadai hanya sebagai jaminan saja )

11. Perjanjian
    Hal yang sering dilupakan dalam perkara hutang piutang adalah perjanjian, karenanya tulislah dalam bentuk
    perjanjian. Dan perjanjian tentang Hutang Piutang ini telah lengkap tertulis dalam Al Qur'an diantaranya
    QS. Al Baqarah 2: 282, yang memberikan banyak penjelasan tentang perjanjian hutang piutang.

Dalam sebuah do’a yang dibaca di dalam shalat, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta perlindungan dari dua hal ini yaitu berlindung dari berbuat dosa dan banyak hutang. Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berdoa di dalam shalat:.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَفِتْنَةِ الْمَمَاتِ ، اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْمَأْثَمِ وَالْمَغْرَمِ

[Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari adzab kubur, aku berlindung kepada-Mu dari bahaya dajjal, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan hidup dan mati. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari berbuat dosa dan banyak utang]. (HR.Bukhari)

Demikianlah beberapa perkara tentang Hutang Piutang yang dapat kami rangkum. semoga kita dijauhkan dari niat  buruk ketika kita berhutang yakni berupaya untuk tidak membayar atau menunda pembayaran atau bahkan menganggap remeh hutang dengan melupakannya, karena seperti yang telah kami rangkum diatas bahwa :
"Allah akan memberikan jaminan pelunasan hutang bagi siapa saja yang berhutang dan berniat dihatinya akan membayar hutang tersebut dan barangsiapa berhutang & berniat tidak membayar, maka kelak ia  akan menjumpai Allah sebagai pencuri". 

gambar minjem dari sini

Post a Comment

Komentar dan pesan atau pun tambahan dari pembaca sangat kami nantikan agar kita bisa saling memperbaiki dan belajar. Sukron (Moderator)

Pengajian Kilo Lima 2011. Powered by Blogger.